Rekomendasi Saham Jangka Panjang. (Ilustrasi: freepik) |
AdityaTekno.com - Kini berinvestasi sudah mulai banyak diminati untuk mendapatkan passive income, salah satunya melalui saham.
Saham yang bagus untuk jangka panjang adalah saham yang memiliki fundamental baik dengan kapitalisasi pasar besar.
Jika kamu merencanakan untuk investasi dalam jangka panjang dengan hold sebuah emiten dalam waktu yang lama, maka pastikan perusahaan pilihan bukanlah merupakan saham spekulasi dengan rasio keuangan buruk.
Karena seperti diketahui, emiten-emiten yang mempunyai fundamental kuat masih terkoreksi dari Januari tahun 2021 lalu. Akan tetapi, dengan mulai bangkitnya perekonomian nasional setelah terpuruk akibat Pandemi Covid-19, kumpulan saham itu juga ikut rebound.
Saham dengan fundamental bagus itu meliputi berbagai sektor mulai dari barang konsumsi, pertambangan, hingga perbankan. Berbagai perusahaan raksasa masih berada dalam zona merah namun berpeluang meningkat dalam jangka panjang.
Terlebih jika dilihat dari aspek fundamental, saham tersebut jelas solid, utamanya saham komoditas. Tak cuma batu bara, sekarang harga nikel, timah maupun CPO juga ikut melonjak, yang artinya berpeluang memicu peningkatan harga saham emiten itu.
Dalam jangka panjang, investor dapat menikmati pelemahan harga saham big caps sebagai momentum memulai aksi beli. Mengingat, harga saham-saham tadi sesungguhnya cukup murah apabila dinilai dari price to earing (PE) ratio atau price to book value (PBV) yang kurang dari rata-rata.
Kendati dari sisi teknikal sejumlah saham itu masih menunjukkan downtrend dan belum ada sinyal rebound.
Rekomendasi Saham Jangka Panjang
Berikut adalah daftar rekomendasi saham untuk jangka panjang yang sudah Tim AdityaTekno kutip dari beberapa sumber.
1. UNVR
UNVR adalah saham yang dikeluarkan oleh PT Unilever Indonesia. UNVR sangat cocok untuk dipegang dalam jangka waktu panjang, karena merupakan saham sektor consumer goods terbesar di Indonesia dengan fundamental yang tidak tertandingi.
Meskipun pernah ada penurunan harga saham yang signifikan karena pandemi Covid-19, akan tetapi prospeknya masih bagus untuk puluhan tahun ke depan, karena sudah memiliki 400 brand yang dikenal masyarakat luas.
2. INDF
INDF merupakan saham milik brand makanan instan Indofood milik Salim Group. Indofood juga merupakan brand kuat di tanah air sehingga sulit untuk kehilangan pasar.
Dalam rentang Januari sampai September 2021, INDF sukses membukukan peningkatan laba bersih sebesar 60 persen atau sekitar Rp8 triliun.
Sedangkan pendapatan INDF juga meningkat dari Rp58 triliun pada September 2020 ke angka Rp72 triliun pada September 2021.
Performa INDF selama tahun ini diperkirakan meningkat. Sentimen positif yang ada adalah peningkatan penjualan mie instan dan bisnis agribisnis.
3. PTBA
PT Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi. Bergerak di industri tambang batu bara, perusahaan ini mencatat performa cemerlang sepanjang Januari hingga September 2021.
Terbukti, laba Rp1,77 triliun atau meningkat 38,04% dari laba bersih tahun sebelumnya yang cuma Rp 4,25 triliun. Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, harga saham PTBA naik setelah sebelumnya mengalami kontraksi pada Januari sampai September 2021. Dengan nilai P/E rasio hanya sekitar 5-6%, saham PTBA adalah salah satu saham dengan prospek baik di tahun 2022 ini
4. TINS
Jika dilihat dari kondisi keuangan perusahaan, tahun 2021 adalah tahun rebound perusahaan timah ini. Sepanjang Januari hingga September 2021, perusahaan berhasil membukukan keuntungan hingga Rp649 miliar.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan rentang bulan yang sama di tahun 2020 yang mana ketika itu perusahaan merugi hingga 350 miliar.
Namun, tampaknya kepercayaan investor terhadap perusahaan tambang ini tidak sejalan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut.
Seteah sempat mengalami kenaikan tajam pada dua bulan pertama, saham TINS terus mengalami kontraksi hingga akhirnya pada tanggal 30 Desember 2021 saham perusahaan timah ini ditutup dengan harga 1470 per lembar.
Baca Juga: 7 Aplikasi Investasi Reksadana Yang Terdaftar di OJK, Mulai dari Rp10.000 (10 ribu)
5. ADRO
ADRO merupakan perusahaan pertambangan yang sahamnya direkomendasikan untuk jangka panjang karena masih merupakan emiten terdepan pada sektor mining. Prospeknya terhitung bagus karena memiliki partnership yang kuat dengan importir luar negeri.
PT Adaro Energy menorehkan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih selama enam bulan I 2021. Sesuai laporan keuangan perusahaan ini membukukan laba bersih sebesar Rp7,5 triliun yang artinya meningkat 160% yoy dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020 lalu.
Berkat torehan laporan keuangan yang mentereng, sejumlah analis merekomendasikan saham ADRO dengan status bullish.
6. ANTM
PT Aneka Tambang menorehkan pertumbuhan kinerja dalam sembilan bulan tahun 2021. Emiten yang disebut Antam tersebut mencatat pendapatan bersih sebesar Rp26,4 triliun atau melonjak 46,8% dari pencapaian pendapatan pada periode sama tahun lalu yang cuma Rp18 triliun.
Meningkatnya pendapatan pun menaikkan laba bersih ANTM. Korporasi berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp1,7 triliun. Nilai ini 100 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020.
Baca Juga: 8+ Tips Investasi Saham Untuk Pemula Agar Cepat Cuan
Sama seperti PTBA, trend kenaikan harga saham Antam ini juga diperkirakan akan berlanjut di tahun 2022 karena kondisi pasar komoditas internasional.
Itulah tadi daftar rekomendasi saham untuk jangka panjang yang cocok untuk dikoleksi para investor. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi referensi kamu dalam memilih saham.
sumber referensi: https://bit.ly/3Gk23a9
Penulis: Melvern Pradana (investbro)
Editor: Aditya Nur Kahfi